Berbagi info lewat ziddu ( www.ziddu.com )

Jumat, 12 Maret 2010

LATAR BELAKANG PEMUPUKAN


Kesuburan tanah suatu lahan pertanian berbeda-beda, tergantung dari bahan organik yang terkandung di dalam setiap lapisan tanah, topografi, tekstur, struktur, solum dan juga aktifitas mikroorganisme dalam tanah. Kesuburan tanah ini mempunyai arti yang sangat penting sebab tanah subur adalah tanah yang mempunyai kapasitas dan kemampuan untuk dapat menyediakan unsur hara bagi tanaman dengan jumlah tepat sehingga dapat menghasilkan produksi yang optimal (Indranada, 1994).


Tanah memang diciptakan untuk terus menerus dikelola, namun karena adanya pengelolaan tanah yang terus menerus sehingga mengakibatkan tingkat kesuburan tanah dapat menurun. Menurunnya tingkat kesuburan suatu tanah menyebabkan berkurangnya ketersediaan unsur hara di dalam tanah sehingga dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Tidak semua jenis tanah mampu menyediakan unsur hara yang dibutuhkan bagi perkembangan tanaman. Akibat yang dapat ditimbulkan jika suatu tanah kekurangan unsur hara adalah tanaman tidak dapat tumbuh dengan baik, sehingga akan dapat menurunkan produksinya (Poerwidodo, 1992)
Salah satu usaha yang dilakukan untuk mengembalikan kesuburan tanah di daerah pertanian adalah penggunaan pupuk secara benar dengan memperhatikan gejala kekurangan yang ditampakkan oleh tanaman, dampak penggunaan pupuk terhadap lingkungan dan terhadap keseimbangan ekosistem di sekitarnya, termasuk cara pembuangan sisa-sisa pemupukan dan penyimpanan pupuk.
Pemberian pupuk P dapat juga menaikkan hasil panen, terutama pada tanah-tanah yang kekurangan unsur tersebut. Pada umumnya pemberian pupuk majemuk (NPK) secara langsung tidak banyak berpengaruh terhadap kenaikan produksi. Demikian pula pemberian pupuk N tidak memberi hasil, sebab kedelai hidup bersimbiosis dengan bakteri Rhizobium yang dapat mengikat unsur N dari udara secara otomatis. Unsur N yang telah diikat oleh bakteri ini kemudian dimanfaatkan oleh tanaman kedelai. Walaupun demikian pemupukan tanah tandus perlu sekali. Kedelai yang ditanam di tanah tegalan perlu diberi pupuk buatan secara bertahap. Pemupukan dilakukan sesudah benih kedelai ditanam dan diawali dengan pemberian pupuk N sebanyak 50-100 kg/ha. Sedang pupuk TS, berupa unsur P dan K, yang digunakan adalah 100-200 kg/ha, dan KCl 50-100 kg/ha. Perbandingan pupuk Urea:TS/DS:KCl adalah 1:2:1 (AAK, 2002.
Menurut Sys et al. (1991), tanaman kedelai merupakan tanaman daerah sub tropis yang dapat beradaptasi baik di daerah tropis, dapat tumbuh baik dengan curah hujan di atas 500 mm/tahun dan suhu optimal adalah 15 – 40o C, dengan suhu minimum adalah 12oC sampai dengan 24oC, dengan curah hujan 350 mm – 1100 mm pada periode pertumbuhan dan cuaca kerig sangat ideal untuk pemasakan tanaman kedelai. Pada suhu rendah dengan curah hujan yang tinggi dapat diperoleh dengan menanam kedelai pada bulan-bulan kering asal kelembapan tanah masih cukup terjamin. Pada ketinggian lebih dari 750 m dari permukaan laut pertumbuhan tanaman mulai terhambat dan umur tanaman akan semakin panjang.


Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

A.W.SURVEYS.com

Jejaring Sosial