Berbagi info lewat ziddu ( www.ziddu.com )

Jumat, 12 Maret 2010

AGROHIDROLOGI

TINJAUAN PUSTAKA
2. 1 Hidrologi
Hidrologi mempelajari siklus air di alam raya. Siklus air atau siklus hidrologi meliputi kejadian-kejadian air menguap ke udara. Kemudian mengembun dan menjadi hujan atau salju, masuk ke dalam tanah atau mengalir di atas permukaan tanah, lalu berkumpul di danau atau laut, menguap lagi dan seterusnya ( Pairunan A. K, 1985 ).
Pergerakan air di bumi yang merupakan suatu system yang tertutup, yang berarti pergerakan air pada system tersebut selalu tetap berada pada sistemnya. Energi panas matahari dan faktor-faktor iklim lainnya menyebabkan terjadinya proses evaporasi pada permukaan vegetasi dan tanah, di laut dan badan-badan air lainnya. Uap air sebagai hasil proses evaporasi akan terbawa oleh angina melintasi daratan yang bergunung maupun pada daerah datar dan apabila keadaan atmosfer memungkinkan sebagian dari uap air tersebut akan terkondensasi dan turun sebagai air hujan ( Soewarno, 1991 ).

2. 2 Evaporasi
Evaporasi aadalah penguapan air dari permukaan tanah, air dan bentuk permukaan bukan vegetasi lainnya oleh proses fisika. Dua unsur utama untuk berlangsungnya evaporasi adalah energi ( radiasi ) matahari dan ketersediaan air. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi evaporasi tersebut yaitu panas, suhu, udara, kapasitas kadar air dalam udara, udara di atas permukaan bidang penguapan, dan sifat alamiah bidang penguapan ( Asdak, 1995 ).
Proses evaporasi dapat berlangsung pada permukaan tajuk vegetasi basah dan permukaan vegetasi tajuk kering, tetapi apabila berlangsung pada permukaan tajuk basah terutama vegetasi hutan maka proses akan lebih cepat dibandingkan yang terjadi pada vegetasi kering. Besarnya proses evaporasi pada tajuk vegetasi baasah kemungkinan tidak dikendalikan oleh faktor keseimbangan radiasi matahari melainkan lebih ditentukan sebagai penampung energi adveksi yang berasal dari atmosfer ( Rutter, 1971 ).
2. 3 Transpirasi
Transpirasi adalah penguapan air dari daun dan cabang tanaman melalui pori-pori daun oleh proses fisiologi. Daun dan cabang umumnya dibalut lapisan mati yang disebut kulit air ( cuticle ) yang kedap uap air. Sel-sel hidup daun dan cabang terletak di bawah permukaan tanaman, di belakang pori-pori daun atau cabang. Besar kecilnya laju transpirasi secara tidak langsung ditentukan oleh radiasi matahari melalui membuka dan menutupnya pori-pori tersebut ( Asdak, 1991 ).
Dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang tumbuh pada sebidang tanah akan menyerap sejumlah air yang terdapat dalam tanah melalui system perakarannya, yang kemudian melalui proses transpirasi akan melepaskan air ke udara ( atmosfer ) dalam bentuk uap air. Persinggungan antara permukaan tanah yang terbuka dengan atmosfer yang tidak jenuh uap air akan memungkinkan berlangsungnya penguapan air di tempat itu ( permukaan tanah tersebut ). Proses penguapan air ini dikendalikan oleh keadaan atmosfer dan sifat tanah yang erat kaitannya dengan ketersediaan air dalam tanah(Kartasapoetra, 1991 ).
2. 4 Evapotranspirasi
Evapotranspirasi adalah jumlah air total yang dikembalikan lagi ke atmosfer dari permukaan tanah, badan air, dan vegetasi oleh adanya pengaruh factor-faktor iklim dan fisiologis vegetasi. Sesuai dengan namanya, evapotranspirasi juga merupakan gabungan antara proses-proses evaporasi, intersepsi dan transpirasi ( Asdak, 1995 ).
Penguapan yang terjadi dipermukaan sangat tergantung dari ketersediaan kelembaban di lapisan bawahnya. Oleh sebab itu, dalam beberapa model di cari ketergantungan antara laju penguapan ( evapotranspirasi ) dan kelembaban tanah di lapisan bawahnya. Evapotranspirasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu evapotranspirasi potensial ( PET ) dan evatranspirasi actual ( AET ). Evapotranspirasi potensial dipengaruhi oleh factor-faktor meteorology dan evapotranspirasi aktual lebih dipengaruhi oleh faktor fisiologi tanaman dan unsur tanah ( Hakim, 1986 ).
2. 5 Kadar Air
Kadar air dapat dinyatakan sebagai perbandingan berat air tanah terhadap berat tanah basah, perbandingan berat air tanah terhadap berat tanah kering dan perbandingan volume air tanah terhadap volume tanah. Di mana berat tanah kering dapat diartikan sebagai tanah yang telah dipanaskan dalam oven pada suhu 105 o C tekanan atmosfer sampai mencapai berat tetap. Tanah yang kandungan litany tinggi sekali pada keadaan tersebut masih mengandung air ( Sarief, 1985 ).
Air juga berpengaruh penting pada sifat fisik tanah. Kandungan air dalam tanah sangat berpengaruh pada konsistensi tanah, dan kesesuaian tanah untuk diolah. Begitu pula variasi kandungan air mempengaruhi daya dukung tanah. Kandungan air dalam tanah dapat ditentukan dengan beberapa cara. Sering dipakai istilah-istilah nisbi, seperti basah dan kering. Kedua-duanya adalah kisaran yang tidak pasti tentang kandungan air dank arena itu dapat ditafsirkan bermacam-macam. Begitu pula halnya dengan istilah jenuh dan tidak jenuh. Jenuh menunjukkan pori-pori yang penuh berisi air, dan tidak jenuh menunjukkan setiap kandungan air kurang dari jenuh ( Pairunan, 1985 ).


Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

A.W.SURVEYS.com

Jejaring Sosial